Baca dulu   #ARCHITECTURE / / /  The Oita Prefectural Art Museum.


*


Pada saat perjalanan pulang, dua teman anak exchange juga ikut bergabung dan semakin ramailah mobil kami. Waktu itu, sensei bertanya, mau mampir onsen dimana dan kami hanya bilang mau tapi terserah sensei. Akhirnya, sambil mikir mau mampir onsen dimana, sensei malah muter-muter dan kami berhenti di sebuah gang kecil. Eh, taunya, kami berhenti di depan N House-nya Sou Fujimoto! Gila, kami langsung loncat keluar dan asyik foto-foto. Sensei dan mobilnya tiba-tiba menghilang karena mau puter balik biar kami ada space buat foto-foto. Teman saya, Lieselore, tiba-tiba bilang, kalau pas ambil kamera dia lupa nutup bagasi belakang. Dan ketika mobil itu udah balik lagi dari arah kami datang, saya ngakak karena melihat bagian belakang bagasi yang masih terbuka dan sensei nggak sadar padahal jalan muter muter.









Dari N House, kami mampir sebentar di karyanya Arata Isozaki di awal tahun 1960-an yang gayanya international style banget, concrete ala Arsitektur Jepang di awal-awal sekitaran tahun 60an. Karyanya itu adalah Oita Prefectural Library tapi sekarang dialih fungsikan sebagai museum seni. Isinya yang dipamerkan adalah karya-karya seni dan ada lantai tersendiri untuk memamerkan karya-karya arsitektur dari Arata Isozaki yang merupakan kelahiran Oita. Mungkin untuk semacam mengenang dan menghormati Arata Isozaki. Btw, dia sebenernya masih hidup loh sekarang, tapi ya memang sudah tua banget. Kami cuman masuk sebentar dan foto-foto sedikit karena cuman diberi waktu 5 menit oleh sensei. Kami harus buru-buru balik biar sampai di Fukuoka tidak kemalaman.







Balik dari Oita, sepanjang perjalanan, hampir semua orang tertidur pulas karena kecapean. Hanya sensei dan temannya yang masih asyik ngobrol di deretan depan. Kami akhirnya mampir di Yufuin, untuk mandi di onsen -pemandian air panas khas Jepang-. Sebenarnya, yang paling terkenal dan paling bagus kualitas air panasnya adalah daerah Beppu. Tapi, karena beberapa pertimbangan, akhirnya diputuskan untuk di Yufuin saja, daerah prefektur Oita tapi yang sudah mau berbatasan dengan prefektur Fukuoka.


Kami mampir sebentar di sebuah galeri seni yang didesain oleh salah satu dosen Kyushu University, namanya Artgio. Sebenarnya kami sudah kemalaman dan galerinya sudah tutup. Tapi shop dan cafe-nya masih buka. Kami mampir sebentar di shop-nya dan sensei entah beli apa, semacam sambal tapi dari biji-bijian yang entah itu apa. Ada juga jualan cokelat, sampelnya bisa diicip dan enak banget. Sayang mahal. Karena masih dalam rangka penghematan, akhirnya saya nggak jajan apa-apa deh.





Setelah itu, masuk ke tempat pemandian air panas. Dan semua orang mau mencoba, kecuali saya. Alasannya adalah, I don't like the idea of public bath house. Saya tahu sih, saya melewatkan kesempatan sekali seumur hidup untuk mencoba seperti apa itu onsen dan pemandian air panas di Jepang. Tapi, well, saya nggak mau dan akhirnya menunggu mereka sekitaran 20 menit.





Setelah semua orang selesai, akhirnya kami meneruskan perjalanan menuju Fukuoka. Capek banget sih, apalagi saya harus ngontel untuk pulang. Tapi saya senang!

*

Sampai jumpa lagi di jalan-jalan selanjutnya.

[ ]

No comments:

Post a Comment