"Yang patah tumbuh, yang hilang berganti
__ Banda Neira

*


After the fire. 
Taken last week, 3 days after the fire.

Adalah sebuah oase yang saya temukan di beyond the horizon of sektor selatan Jogja pada tahun 2016 lalu. Tersembunyi dalam hiruk pikuk kehidupan pedesaan yang menghening ketika malam datang. Bersisihan dengan rimbun pepohonan pokok bambu dan sungai yang sewaktu-waktu meluap di kala penghujan. FrogHouse bagi saya adalah oase dan juga rumah lain yang saya temukan kehangatan orang-orang di dalamnya.

Pada tahun 2016, saya mengikuti sebuah workshop bambu, Aus-Indo Hands-on-Architecture Bamboo Workshop dan waktu itu berkenalan dengan mbak Yohana dan mas Bagus yang menginisiasi tempat itu. Saya lebih banyak mengobrol dan nyambung dengan mereka berdua ketimbang para peserta lain, entah mengapa. Sejak saat itu, saya jadi sering kali mampir ke FrogHouse hanya sekedar untuk mencari obrolan-obrolan yang hangat. Seiring berjalannya waktu, saya sering ikut kegiatan FrogHouse ketika membuat artistik Ngayogjazz, dan sampai di tahun 2018 lalu saya ikut mereka ke Taiwan, untuk membangun instalasi bambu.


Afternoon at Froghouse. Pepohonan daun kupu-kupu adalah yang paling saya favoritkan dari kompleks ini.
Fujifilm ASA 200.36 exp 2014. Developed at 800. 
Taken around early 2017
Common space at Froghouse. Before it turned into bamboo glasses workshop.
Fujifilm ASA 200.36 exp 2014. Developed at 800. 
Taken around early 2017



Sekilas tentang komunitas FrogHouse sendiri. Sekitar tahun 2012, mas Bagus membangun area itu sendiri dengan semangat turba untuk mengelola masyawakat tempat tinggalnya itu yang kaya akan potensi kesenian dan kebudayaan tradisional. Rumah mas Bagus itu secara berkesinambungan tumbuh menjadi ruang komunitas bersama. Ibarat sebuah komuni, FrogHouse ditinggali beberapa anak-anak muda yang bergerak pada kesenian, membuat instalasi bambu, batik, keramik, kacamata bambu, dan bermusik. FrogHause berkembang dan kini memiliki FrogStay, sebuah penginapan dengan nuansa villa di tengah rerimbunan hutan antah-berantah, yang juga dikelola oleh anak-anak muda yang tinggal di FrogHouse.Di platform FrogStay itu juga, para tamu bisa berkolaborasi dengan anak-anak FrogHouse untuk melakukan perform atau bermusik bersama.


Craftstore of FrogHouse Community. 
Taken early July 2019

Saya beberapa kali memiliki kesempatan untuk tinggal di FrogHouse. Meski dianggap sebagai anggota dari komunitas ini, tetapi hanya beberapa anak muda yang juga mengurusi FrogStay dan berbagai workshop penunjang bagi orang-orang yang menginap. Kali pertama menginap di FrogHouse tentu saja selama workshop Aus-Indo Hands-on-Architecture 2016. Lalu kali kedua adalah pada kesempatan membantu proses instalasi Ngayogjazz 2018. Dalam jeda waktu itu, beberapa kali saya berkunjung ada-ada saja saya menemukan tambahan bangunan dan pergantian fungsi ruang FrogHouse yang sebenarnya sangat menarik untuk dieksplorasi. Kali ketiga saya menginap di sana baru beberapa saat lalu ketika saya berproses untuk pameran Wirama FKY 2019, di sebuah kamar loteng yang tiap pagi disambut mentari. Waktu itu saya ada sedikit perbincangan dengan salah satu anak FrogHouse, bahwa saya ingin pindah ke FrogHouse, alias menjadikannya sebagai rumah kedua saya secara official.


Common kitchen. 
Taken around Ngayogjazz 2018
Upstairs to the Common Kitchen from the workshop area. 
Taken around Ngayogjazz 2018 
Morning view from the guestroom. 
Taken around Ngayogjazz 2018
View from the workspace. 
Taken early July 2019
Late Afternoon at the Common Space between the Common Kitchen and the Guestroom.
Taken early July 2019


*

Saya baru-baru ini membongkar instalasi saya setelah pameran Wirama FKY dinyatakan selesai, bersama seorang anak FrogHouse yang waktu itu sedang mempersiapkan bahan untuk renovasi FrogStay. Malamnya ternyata terjadilah kebakaran itu. Dan sehari setelahnya, saat saya memasang instalasi bamboo tensegrity itulah saya baru mengetahui bahwa semalam terjadi kebakaran dan melahap bangunan di FrogHouse.


Fire around 8 pm on July 17. 
Courtesy by Novi, the FrogHouse member

*



View from the east side. 
Taken last week, 3 days after the fire.
Workshop area, view from the east entry. 
Taken last week, 3 days after the fire.
After the fire. 
Taken last week, 3 days after the fire.

Tindakan cepat tanggap pun segera dilakukan dengan membuka crowdfunding untuk mengumpulkan dana untuk membangun kembali ruang komunitas ini. Dalam waktu dua hari, dana terkumpul sekitar USD$ 1500 dan terus bertambah. Apabila kamu membaca artikel yang saya tulis ini, dan berkenan untuk turut mendukung kami untuk membangun kembali FrogHouse, kamu dapat menyumbang melalui link berikut ini.


WE WANT TO REBUILD OUR COMMUNITY SPACE
Crowdfunding for FrogHouse.

Saat ini, FrogHouse sedang mempersiapkan diri untuk memulai renovasi. Bantuan dari teman-teman yang telah disumbangkan melalui crowdfunding maupun yang diberikan langsung kepada anggota FrogHouse akan dipergunakan untuk membangun kembali FrogHouse. Update perkembangan proses pembangunan kembali FrogHouse akan saya posting di waktu mendatang.


[ ]



No comments:

Post a Comment