Apa yang akan kamu lakukan ketika harus menunggu 5 jam transit di bandara negara yang tak kau kenal sebelumnya?

(morning in Incheon)

*

Dalam perjalanan saya menuju ke Jepang, saya sempat harus menunggu di Incheon International Airport selama 5 jam sampai penerbangan selanjutnya ke Fukuoka. Sebenarnya saat pembelian tiket, saya memilih untuk beli tiket yang transit selama 5 jam di Korea, kan lumayan bisa jalan-jalan di bandara.

Sampai di Incheon hari masih pagi dan langit begitu bagus. Saya harus jalan menuju terminal lain untuk ganti pesawat. Di perjalanan seorang pemandu menyapa saya dan menanyakan apakah saya tersesat. Ya saya bilang saja tidak akrena memang saya tidak tersesat. Ngobrol ini itu akhirnya setelah tahu jam penerbangan saya, dia menawarkan saya free tour sekitaran Incheon. Saya tahu sih, ini strategi marketing, dan saya akhirnya mengiyakan saja untuk pergi ikut tour gratis ini. Lumayan dapat 3 jam free tour sekitaran Incheon.

Saya harus turun ke lantai satu dan menuju ke agak ujung bangunan untuk mendaftarkan diri. Di konternya sudah ada beberapa orang yang mengantri untuk ikut tur gratis ini. Saya mendaftar dan teman serombongan lumayan banyak. Tour yang pertama adalah tour selama 1 jam dari jam 08.00-09.00, objeknya adalah Yonggungsa Temple yang ada di dekat Icheon International Airport. Jaraknya 20 menit naik bus. Sayangnya, diperjalanan bus yang kami naiki ada masalah dan tur dibatalkan.

Tour kedua adalah tur selama 2 jam dimulai dari 09.00-11.00. Objek yang didatangi adalah Heungryunsa Temple dan Incheon Landing Operation Memorial Hall. Objek ini cukup jauh dan harus naik bis selama kurang lebih 45 menit. Menuju kedua tempat ini kami harus menyeberangi Incheon Bridge (karena Incheon International Airport ada di pulau tersendiri) yang katanya adalah jembatan terpanjang di Korea Selatan.


(cuman dapat tali jembatannya saja)
Heungryunsa Temple adalah kuil budha. Dan bangunannya sungguh tradisional dan penuh dengan ornamen-ornamen yang memukai. Bangunan kayu yang entah umurnya sudah berapa lama dengan segala detail ukiran dan lukisan yang memukai. Usuk atapnya dilukis dengan sangat detail dan ini sungguh menakjubkan. Sebenernya, kalau masalah detail bangunan kayu, saya rasa, di Kraton Jogja tak kalah keren kok. Ya, mungkin tinggal bedanya bagaimana perawatan dari bangunan tersebut hingga terlihat cling-cling  seperti baru kemarin di bangun. Ada satu bangunan yang di khususkan untuk lonceng yang hanya boleh di bunyikan oleh biksu. Kata pemandunya, pernah salah seorang peserta dari tur membunyikan lonceng ini dan biksunya menjadi marah banget hingga tur agen mereka di tandai sebagai tur agen yang kurang oke. Hehehe


(stairs way to heaven (?) eh )


(eh, ada Yabi (?) )

(gebyog-nya nggak kalah lah sama gebyog jepara)
(you hang the paper wish in the ceiling. Does it look nice, doesn't it?)




(pagoda yang ada loncengnya)




(detail ornamennya itu lho, nggak nguatin)
(ikutan, lagi ngetren tutup got)

Untuk Incheon Landing Operation Memorial Hall-nya, memang dibuat masif dengan material batu yang dominan. Incheon Landing Operation Memorial Hall ini terdiri dari dua bagian yaitu Museum yang memuat cerita mengenai operasi militer di Incheon dan juga terdapat monumen perjuangan tentara Korea Selatan. Di sini juga terdapat banyak bendera dari beberapa negara yang membantu operasi militer ini.



(materials, texture, and shadow)


(membingkai kota)
(dua orang siswa sedang membaca tulisan di dinding Monume)

Kami harus kembali sampai di bandara pukul 11.00 jadi perjalanan singgah ke kedua tempat ini tidak terlalu lama. Kami harus mengejar jadwal agar peserta lain tidak telat di penerbangan mereka. Sebenarnya, waktu saya boarding itu sekitar pukul 13.45, jadi saya memutuskan untuk ikut tour 1 jam yang semapt terlewat gara-gara kendala di perjalanan. Seorang pemandu tur satu jam menanyakan kepada saya apakah oke bila saya ikut tur ini karena imigrasi yang ketat di saat-saat seperti sekarang. Saya bilang saya akan baik-baik saja karena waktu boarding saya masih lama. Dan, akhirnya ikut deh tur selama 1 jam selanjutnya.

Objek yang dituju masih saya, yaitu Yonggungsa Temple. Sebenernya kuil budha ini tidak jauh berbeda dengan Heungryunsa Temple. Hanya saja ukurannya lebih kecil dibandingkan dengan Heungryunsa Temple. Ornamen-ornamen yang detail banyak saya temukan di pagoda dan juga tempat sembahyang. Yang menarik di kuil ini, biksu-biksu terlihat beraktifitas di semacam pondokan kecil di sekitaran kuil. Lantunan seorang biksu yang melantunkan sutra dengan suara dalam dan dengan irama tertentu memenuli suasana siang di sekitaran kuil tersebut. Ada sebuah pohon besar sekali yang cabang cabang batangnya sampai disangga dengan penopang. Di bawahnya ada semacam genteng hitam yang ditulisi (mungkin semacam) permohonan.





(like this combination, flowers and the small stones)

(cat, cat everywhere)

Setelah tur singkat ini, kami kembali ke bandara dan saya harus buru-buru untuk masuk ke imigrasi. Dan memang benar, seperti yang dikatakan pemandu tur, imigrasi sangat ramai. Orang mengantri panjang sekali. Alasannya adalah karena di Incheon ini akan diadakan Asean Games sehingga keamaan pun diperketat. Saya menghabiskan waktu satu jam lebih untuk melewati pengamanan sebelum masuk ke bagian imigrasi.




Akhirnya saya pun sampai di Gate 16 tempat saya akan menaiki pesawat kira-kira 15 menit sebelum gerbang dibuka. Benar-benar mendebarkan sekali karena saya takut ketinggalan pesawat. Kan nggak lucu banget ketinggalan pesawat dan nggak jadi ke Fukuoka. Well, tapi untungnya semua berjalan lancar dan saya sampai di Fukuoka dengan selamat. Di bandara Fukuoka, bis jemputan sudah menunggu untuk mengantarakan saya menuju ke asrama di daerah Kashiihama.

*

Mungkin saya tak akan setiap hari cerita mengenai kehidupan saya di Fukuoka. Mungkin hanya akan saya lakukan 1 minggu sekali, jika kalian ingin tahu apa yang saya lakukan di Fukuoka selama 3 bulan ini. Saya rasa, bercerita setiap hari akan menjadi too much for me dan pasti kalian juga bosan. Dan sebenarnya foto-fotonya sudah saya upload, tapi ya sudahlah.

Baiklah, sampai jumpa di cerita saya selanjutnya.



[ ]


No comments:

Post a Comment