|
|
Annisa P. Cinderakasih
(the house of broken sun by Gilad on deviantart.com)



Aku mendapatimu sedang duduk di ujung lantai kayu ini, rumah kayu yang kita buat bertahun-tahun lalu dengan bantuan tukang kakekmu. Aku tersenyum kepada diriku sendiri lalu berjalan mendekat. Perlahan aku duduk di sampingmu. Kau menoleh, menantapku agak kaget.

“Ah, kau.” Ujarmu tak bersemangat lalu menatap ke depan lagi. Lebih tepatnya, menatap ke arah rumah yang ada di seberang  jalan.

“Mungkin dia tak akan pulang liburan ini.” Ujarku dengan suara bergetar.

Kau hanya diam sambil menatap gamang, atap rumah di balik rimbun pohon itu. Lalu tersenyum kepadaku.

“Ya, aku tahu. Aku hanya sedang menikmati masa lalu dengan memandangi rumahnya dulu.”

No comments:

Post a Comment