Well, ternyata punya toy cam ada hikmahnya juga.

Sudah cukup lama juga sejak saya sering membawa kamera mainan saya ke kampus dan suatu hari saya minta tolong kepada teman saya, Fani, untuk memasangkan film di kamera saya. Saat itu beberapa teman saya bertanya-tanya mengenai kamera saya itu. Wal hasil architen penasaran dan minta difotoin dengan kamera saya itu. Dan ini lah hasilnya, hanya beberapa saja karena keburu masuk kuliah studio. hehehehe,

( jepretan pertama di roll kali ini )





Saya pribadi sih, cenderung suka jepretan yang pertama. Meski ada bekas kebakar, tapi bekas kebakarnya itu lumayan bagus ditimbang bekas kebakarnya yang dulu. Oh iya, awalnya yang minta foto beberapa anak saja. Tapi lama kelamaan yang minta foto jadi banyak dan mukanya jadi tak terlihat dengan jelas. Dan mereka malah menertawakan suara kamera saya yang memang aneh karena suara perputaran penutup lensa. Sialan, tapi tak apa lah.

Belakangan saya baru tahu kalau ternyata teman saya, Tirta, punya diana. Saya sendiri kurang tahu sih bentuknya seperti apa. Tapi dari penjelasannya, kameranya keren deh, gambar yang diambil bisa dibikin numpuk-numpuk gitu. Selain itu, saya baru tahu kemarin kalau ternyata Fika juga punya aquapic, kamera bawah air yang dia peroleh dari seseorang. Selain itu, suatu ketika Tami pernah cerita kalau dia ternyata punya kamera analog, dan Fani juga punya. Jadi saya berencana sih, mungkin architen bisa jalan-jalan sambil hunting pake kamera masing-masing.

1 comment:

  1. eh, follow blog q ea
    www.7blackangel.blogspot.com
    ntr q folback

    makasi

    ReplyDelete