Well, I come back to show you my toy cam second album.

Jadi, setelah cukup belajar banyak tentang seberapa banyak cahaya yang dibutuhkan saat pengambilan gambar, saya sekarang belajar untu mengetahui seberapa cepat putaran penutup lensa kamera saya. Nah, di roll film kali ini memang banyak yang hasilnya kurang memuaskan, tapi ada beberapa foto yang bener-bener saya sukai, yaitu foto-foto sunset. Warnanya benar-benar bagus sekali. Nah, ini dia album action sampler saya yang ke dua.



Jadi dua foto di atas adalah foto teman-teman saya saat kami berwisata ke Hutan Pinus di Ponjong dekat perbatasan dengan Wonogiri. Jadi, dari puncak hutan itu kita bisa melihat waduk Gajah Mungkur yang ada di Wonogiri. Keren nggak sih tempat itu!



Ya, dua foto di atas adalah foto yang kuambil di hutan pinus itu. Kira-kira begitu lah suasananya. Sedikit kurang cahaya gitu. Dan karena kontrasnya keadaan di dalam hutan itu, foto-foto hutan yang diambil jadi ada efek flare-nya. 


Ini adalah foto teman saya. Efeknya lumayan nggak sih? Jadi dia berdiri di atas batu dengan background siluet hutan pinus. Lalu sosok teman saya itu seolah-olah menggenggam 'matahari' gitu. Hahahahaha, keren sih niatnya, tapi menurut saya, seharusnya perbandingan ojek harus dibesarin lagi, biar jelas.


Ini adalah foto sunset yang saya ambil ketika ada di alun-alun Kabupaten Gunungkidul. Waktu itu saya tak sengaja melewati alun-alun dan melihat betapa kerennya pemandangan sore kali itu. Niat mau memotret layang-layang yang ada di langit sore itu. Sayangnya lensa Action Sampler-ku nggak mungkin bisa menjangkau keadaan sore itu kan, jadi saya memilih memotret sunset sore itu. Dan ternyata, hasilnya ( menurutku ) keren sih.








Well, foto-foto di atas adalah foto-foto yang saya ambil ketika saya dan teman saya bermaksud untuk berburu sunset sore itu. Jadi saya dan teman-teman saya memutuskan untuk pergi ke Pantai Sundak untuk berburu sunset. Sayangnya sore itu langit sama sekali tidak cerah alias berawan dan hasilnya, tentu saja seperti yang kalian duga, saya tak berhasil mendapatkan sunset sore itu, dan kamera saya malah jadi ajang foto narsis teman-teman saya yang sore itu ikut berburu sunset.


Foto ini adalah foto teman baik saya di kampus. Dari kiri ya, ada Nuzuli, Noya, Nuci, dan juga Riani. Backround foto ini tentu saja innercourt Arsi yang sekarang sudah bisa dibanggakan karena 'kecantikannya'.




Masih hari yang sama ketika saya memotret teman-teman baik saya di Jutap, saya memutuskan untuk pulang karena saat itu masih masa liburan. Nah, selama perjalanan, saya mencoba-coba memotret ketika saya naik motor. Sebagian besar hasilnya blur karena kecepatan saya yang terlalu cepat. Dan foto-foto yang saya cantumkan di sini adalah foto-foto yang bisa saya bilang lumayan lah. Ngomong-ngomong, saya juga sangat suka foto yang paling atas dari ketiganya. Warna langitnya entah kenapa keren.



Masih di hari yang sama juga nih, sore harinya saya basket bersama teman-teman saya yang masih tersisa di Gunungkidul dan memotret beberapa. Dari dua foto di atas, foto paling bawah adalah hasil jepretan saya. Niatnya adalah saya mau memotert dengan keadaan seolah-oleh bulan yang ada di langit ( difoto terlihat seperti titik putih saja), seolah-olah masuk ke dalam keranjang basket. Nah, kalau foto yang pertama di atas adalah hasil jepretan teman saya yang bernama Ilham. Dia adalah teman yang mendorong saya untuk menggeluti lagi dunia perfotografian. Menurut komentarnya sih, gambar di foto itu tidak sesuai dengan apa yang ia lihat di dalam finder. Ya tentu saja, karena dia baru pertama kali itu menggunakan kamera saya.




Setelah lama menunggu momen untuk memotret sunset, akhirnya saya menemukan momen yang tepat itu! Yeah, hari itu saya pergi ke rumah teman saya untuk menggarap mural dinding di kamarnya. Setelah paginya berbasket ria, siangnya saya dan dua teman saya langsung menuju ke teman saya itu. Sorenya kami pulang sekitar pukul 5 sore dan kami berhenti di sebuah tempat bernama Ngingrong. Ngingrong adalah sebuah 'grand canyon' mini yang ada di Tepus Gunungkidul. Menurut salah satu teman saya, katanya Ngingrong itu adalah bekas Bengawan Solo purba. Dan memang tempatnya keren abis. Untungnya, sore itu sepertinya langit berpihak kepada saya. Meskipun berawan, nyatanya saya bisa mengambil gambar sunset. Dan dua foto terakhir di atas adalah foto teman saya yang menemani saya menunggu sunset di Ngingrong.

( sunset in the end of bloody sunday )

Well, ini adalah foto sunset yang saya ambil ketika saya sore itu memutuskan untuk mulai pergi merantau ke Jogja untuk mencari ilmu. Dan saya sedikit kecewa dengan foto sore itu, karena sunset-nya tidak sesuai dengan sunset yang saya lihat sore itu. Dan sebenarnya foto sunset sore itu adalah sunset yang mengakhiri hari itu, hari yang saya sebut sebagai Bloody Sunday.


Oke, sampai di sini dulu saya berbagi mengenai hasil jepretan saya dengan action sampler saya. Sampai jumpa di postingan selanjutnya.

No comments:

Post a Comment