Saya pergi ke Padepokan Seni Bagong Kusudiarja beberapa waktu lalu untuk datang ke Jagongan Wagen. Hari itu, materi Jagongan Wagen adalah pementasan dari sepenggal pemaknaan kisah Ramayana.

Malam itu, sekembalinya dari menonton Jagongan Wagen, saya jadi teringat puisi karya Sapardi.


*

Benih

               Sapardi Djoko Damono



"Cintaku padamu, Adinda," kata Rama, "adalah laut yang pernah
bertahun memisahkan kita, adalah langit yang senantiasa
memayungi kita, adalah kawanan kera yang di gua Kiskenda.
Tetapi . . .," Sita yang hamil itu tetap diam sejak
semula, "kau telah tinggal dalam sangkar raja angkara itu
bertahun lamanya, kau telah tidur di ranjangnya, kau bukan lagi
rahasia baginya."

Sita yang hamil itu tetap diam: pesona. "Tetapi Raksasa itu
ayahandamu sendiri, benih yang menjadikanmu, apakah ia juga
membenihimu, apakah . . . " Sita yang hamil itu tetap diam,
mencoba menafsirkan kehendak para dewa.


1981


[ ]

No comments:

Post a Comment