Betapa jauh bumi terbelah satu muara samudra
Awang-awang tentang hati yang tertinggal di antara hari yang tanggal
Panas dingin berganti semusim, dan surat pun berhenti
Sepertinya kata tak menemukan lagi cara bicara
Dan rindu, ia dingin bersama air mata yang didih

Pagi, seolah aku bermimpi, semalam kau diantara lelap dan senyap

[ ]

No comments:

Post a Comment